Minggu, 02 Januari 2011

KONSEP DAN TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi Mata Uang Asing Selaian Kontrak Berjangka
Transksi LN : transksi yang terjadi antar negara atau antar perusahaan dari Negara yang berbeda.
Transaksi mata uang asing : transaksi dimana nilau tukarnya dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.

PSAK No. 10 untuk Transaksi Mata Uang Asing Dan Untuk Laporan keuangan Mata Uang Luar Negeri. Untuk transaksi mata uang asing selaian kontrak berjangka, maka:
1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, penerimaan, pengeluaran, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi tersebut harus dicatat dan dinilai dalam mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2. Pada setiap tanggal neraca, saldo yang dicatat dalam mata uang selain mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs sekarang.
3. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila ada kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia.
4. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
5. Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.

Penjabaran kurs spot
Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan Malaysia ketika kurs spot yang terjadi Rp 730 per Ringgit Malaysia. Dalam transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.
Importir Indonesia mencatat:
Persediaan Rp 7.300.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 720, maka pembayaran transaksi tersebut dicatat:
Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000
Kas Rp 7.200.000
Keuntungan pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Pembelian yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing
PT Abuba di Indonesia membeli barang dagangan dari perusahaan Kebangsaan Malaysia, pada tanggal 1 Des. 2007 sebesar 10.000 Ringgit saat kurs spot Rp 770. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765, saat pelunasan hutang 30 Jan 2008 kurs spot Rp 775. Pencatatan transaksi tersebut adalah:
1 Des 2007
Persediaan Rp 7.700.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.700.000

31 Des 2007
Hutang dagang (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

30 Jan 2008
Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000
Kerugian pertukaran mata uan Rp 100.000
Kas Rp 7.750.000

Penjualan yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing
Pada tanggal 16 Des 2007 PT Abuba di Indonesia menjual barang dagangan kepada perusahaan Kebangsaan Malaysia seharga 20.000 Ringgit, saat kurs spot Rp760. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765. Perusahaan Kebangsaan Malaysia melunasi hutang 15 Jan 2008 saat kurs spot Rp 770, dan PT Abuba mengkonversi Ringgit ke dalam Rupiah pada tangga 20 Jan. 2008 dengan kurs spot Rp 772,5. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

16 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000
Penjualan Rp 15.200.000

31 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 100.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

15 Jan 2008
Kas(ma) Rp 15.400.000
Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
20 Jan. 2008
Kas Rp 15.450.000
Kas (ma) Rp 15.400.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

KONTRAK FORWARD MATA UANG DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN LAINNYA

Operasi hedging : kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk mengindari resiko memegang hutang atau piutang dalam mata uang asing.
Kontrak berjangka (forward rate ): perjanjian untuk melakukan pertukaran mata uang yang berbeda pada satu waktu tertentu di masa yang akan datang dan pada kurs tertentu yang disepakati
4 situasi dimana kontrak berjangka digunakan, yaitu:
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
3. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas luar negeri

Ad 1 Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
Tanggal 2 Nop. 2007 Astra Internasional menyetujui kontrak berjangka 90 hari untuk membeli 10.000 Ringgit Malaysia pada saat kurs forward 90 hari untuk Ringgit Rp 615. Kurs spot untuk Ringgit pada tanggal 2 Nop. 2007 adalah Rp 619. Kurs pada tanggal 31 Des 2007 dan 30 Jan. 2008 sbb:
31 Des. 2007 30 Jan. 2008

Forward 30 hari Rp 620 Rp 623
Kurs spot Rp 625 Rp 628
Jurnal pembukuan Astra Internasional sbb:

2 Nop. 2007
Piutang kontrak (ma) Rp 6.150.000
Hutang kontrak Rp 6.150.000

31 Des.2007
Piutang kontrak (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan. 2008
Kas (ma) Rp 6.280.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 80.000
Piutang kontrak (ma) Rp 6.200.000

Hutang kontrak Rp 6.150.000
Kas Rp 6.150.000

Ad 2 hedging atas posisi aktiva bersih dan kewajiban bersih
Pertamina menjual minyak ke Monato Company- Selandia Baru seharga 150.000 Nf pada tanggal 1 Des. 2007. Pembayaran jatuh tempo dalam 60 hari, yaitu 30 Jan. 2008. Bersamaan dengan penjualan itu pertamina melakukan kontrak berjangka dengan nilai 150.000 Nf tersebut dengan pialang valuta asing dalam jangka waktu 60 hari juga. Kurs Nf adalah sbb:
1 Des. 2007 31 Des. 2007 30 Jan. 2008
Kurs spot Rp 1.015 Rp 1.014,8 Rp 1.014,7
Kurs forward 30 hari Rp 1.014 Rp1.013,9 Rp 1.013,8
Kurs forward60 hari Rp 1.014 Rp1.013,8 Rp 1.013,6

Kurs yang digarisbawahi adalah kurs yang relevan untuk tujuan akuntansi.

1 Des.2007
Piutang dagang (ma) Rp 152.250.000
Penjualan Rp 152.250.000
(Mencatat penjualan ke Monato 150.000 x Rp 1.015)

Piutang Kontrak Rp 152.250.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 150.000
Hutang Kontrak (ma) Rp 152.250.000
(Mencatat kontrak berjangka untuk 150.000Nf dalam 60 hari, piutang 150.000Nf X Rp1.014; hutang 150.000Nf x Rp 1.015)

31 Des. 2007
Kerugian pertukaran mata uang Rp. 30.000
Piutang dagang ml Rp 30.000
(untuk menyesuaikan piutang dagang dengan kurs sekarang 150.000Nf x(Rp1.015 – Rp1.014,8) = Rp 30.000)

Hutang kontrak (ma) Rp 30.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 30.000
(Untuk menyesuaiakan hutang kontrak kpd pialang valuta aung dengan kurs sekarang. Hutang 150.000Nf x Rp 1.014,8 = Rp 125.220.000)
Amortisasi Diskon kontrak berjangka Rp 75.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)

30 Jan.2008
Kas (ma) Rp 125.205.000
Kerugian pertukaran mata uangRp. 15.000
Piutang dagang (ma) Rp 125.220.000
(Mencatat penerimaan pembayaran dari Monato Company 150.000Nf xRp 1.014,7)

Hutang kontrak (ma) Rp 125.220.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 15.000
Kas (ma) Rp 125.205.000
(Mencatat delivery 150.000Nf dari Monato kepada pialang valuta asing dalam pengakuan atas kewajiban )

Kas Rp 125.100.000
Piutang kontrak Rp 125.100.000
(mencatat penerimaan kas dari pialang valuta asing)

Amortisasi dari Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)


Hedging atas Posisi Kewajiban Bersih yang Diekspos
Kontrak berjangka untuk menerima 10.000Dollar Australia pada 60 hari setelahnya memiliki forward Rp 1.575 pada saat kurs spot adalah Rp 1.560. Maka kontrak berjangkanya dicatat:

Piutang Kontrak (ma) Rp 15.600.000
Premium atas Kontrak Berjangka Rp 150.000
Hutang Kontrak Rp 15.750.000







Contoh perhitungan kurs spot
Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan Jerman ketika kurs spot yang terjadi Rp 630 per euro. Dalam transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.
Importir Indonesia mencatat:
Persediaan Rp 6.300.000
Hutang dagang (ma) Rp 6.300.000

Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 640, maka pembayaran transaksi tersebut dicatat:
Hutang dagang (ma) Rp 6.300.000
Kerugian pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Kas Rp 6.400.000

KumpulBlogger.com

Pengertian Pasar Valas

Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional.
Kuncoro (1996:106) transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.

Mekanisme Pasar Valuta Asing
Kuncoro (1996:107) seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.
Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$.
Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.

Pelaku Pasar Valas
Madura (2000:648) menjelaskan para pelaku dari pasar valuta asing adalah:
“Market composed primarily of banks, serving firms and consumers who wish to buy or sell various currencies.”
Definisi tersebut diartikan sebagai pasar yang pelakunya terdiri dari bank-bank, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang ingin membeli atau menjual mata uang berbagai negara.
Kuncoro (1996:108-113) menjelaskan pelaku utama dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
1) Individu
Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis internasional, contohnya importir individu.
2) Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.
3) Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.
4) Bank Sentral
Bank Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utamaBank Sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengan
kepentingan ekonomi negaranya.
5) Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
6) Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi
pasar yang efisien.

Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1) Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan olehbank-bank serta pedagang.
2) Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
3) Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahankurs.

Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut juga actualmarket atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
a) Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama
b) Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya
c) Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungibank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal
tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya:
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-
maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).

2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang.Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari
dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.

3. Pasar Currency Futures
Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC (multi national
corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan Menurut Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu sebuah korporasi AS, yang pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000 mark untuk tanggal 11 Februari (40 hari kemudian). Jika
korporasi tersebut berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain itu, jumlah Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya (125.000). Hal yang terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3 kontrak futures-mark (dengan total 375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark (500.000).
asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan Maret adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari, perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal 11 Januari wajib mengirimkan (menjual)Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark bernilai $125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak futures-mark. Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x $125.000 x $0,5900).

4. Pasar Currency Options
Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu. currency call
options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan.
Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan. Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan
membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5).
Labels: Valas
Kontrak Forward Bisa Dinegosiasikan?
Oleh : Asep Risman, Divisi Pengembangan Usaha PT Bursa Berjangka Jakarta
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 8 Maret 2007
Harga Emas Kamis 8 Maret 2007 Rp. 189.121/Gr atau US$ 646.40/To


Volatilitas harga komoditas, nilai kurs, dan kondisi lainnya yang terus berubah merupakan risiko dalam kegiatan investasi yang membutuhkan perencanaan dan kepastian.
Perencanaan dan perhitungan akan semakin tepat, bila kepastian itu semakin ada.
Dunia usaha akan selalu menghadapi risiko perubahan itu, sehingga seringkali membuatnya merugi, baik dalam membuat perencanaan, berkurangnya keuntungan, hilangnya kesempatan, hingga membuat usaha terhenti.
Sebelumnya saya sudah membahas komoditas emas sebagai instumen lindung nilai konvensional, namun logam mulia itu hanya mengakomodasi kebutuhan lindung nilai sebagai aset dan tidak demikian dengan kebutuhan bisnis.
Perkembangan zaman telah membuat kemajuan pada pemenuhan kebutuhan lindung nilai.

Produk setelah emas
Setelah emas, kini di beberapa negara telah hadir produk kontrak forward sebagai suatu sarana lindung nilai yang lebih mengakomodasi kebutuhan bisnis pelaku usaha.
Beberapa risiko perubahan akan dapat diminimalisir dengan suatu kontrak forward.
Kontrak forward yaitu perjanjian jual beli antar-dua pihak untuk suatu penyerahan komoditas kemudian hari. Dalam kontrak tersebut ditetapkan beberapa hal seperti harga, jumlah, kualitas, tempat penyerahan, dan lainnya.
Demikian juga dengan kurs nilai tukar yang cenderung berubah setiap saat, dunia usaha biasanya melakukan lindung nilai dengan transaksi kurs forward.
Namun, kontrak forward itu hanya dilakukan dua pihak dan kurang sehingga fleksibel karena timbul satu keterikatan. Pihak yang membutuhkan transaksi forward tidak mudah mencari lawan transaksi apabila volatilitas harga produk sangat tinggi.
Kendati ada penawaran, posisi tawar pihak yang membutuhkan kontrak forward sangat lemah, sehingga harus menanggung beban spread atau diskon yang besar.
Pada kondisi normal, di mana harga atau kurs hanya bergerak dalam kisaran yang sempit, spread jual-beli valas diperbankan sudah sangat besar (lebar), dan selisih tersebut semakin melebar pada transaksi kurs forward ketika volititas nilai tukar kian besar. Bahkan, dalam satu kejadian perbankan tidak memberikan penawaran (harga jual).
Demikian ketika jatuh tempo, kedua pihak terikat akan masa penyerahan barang. Dengan kata lain, pihak yang membeli forward terpaksa menunggu dan sulit mengalihkan hak dan kewajibannya kepada pihak lain.
Padahal selama jangka waktu hingga jatuh tempo, volatilitas harga bisa berubah arah (perubahan trend/reversal), ini berarti menghilangkan kesempatan (opportunity cost) bagi pemegang kontrak produk itu.
Kurang fleksibelnya kontrak forward sebagai suatu instrumen lindung nilai telah mendorong hadirnya kontrak forward negotiable atau produk yang dapat dinegosiasikan dan dipindahtangankan.
Kontrak forward negotiable definisinya hampir sama dengan kontrak forward biasa, namun perbedaannya tanpa warkat, bisa dipindahtangankan, dialihkan ke pihak lain tanpa mendapat izin dari pihak penjual atau penerbitnya.
Produk itu berpindah tangan hanya dibatasi dalam suatu sistem perdagangan yang terorganisasi dan harus dicatatkan atau diregistrasi lembaga kliring.

Bukan kontrak berjangka
Kontrak forward negotiable bukan merupakan kontrak berjangka, sebab dibuat di luar bursa oleh dua pihak yang saling mengenal dan nilai penjualan sudah diterima penuh oleh pihak penjual dan tidak ada margin dalam hal ini.
Instrumen investasi ini harus pasti diselesaikan dengan serah-terima fisik. Kontrak produk ini juga bukan resi gudang, sebab saat terjadi jual-beli belum ada barang yang akan diserahkan.
Produk ini tidaklah menyerupai surat utang, karena pembeli tidak menerima kembali uangnya dari penjual, melainkan berupa barang sebagaimana yang tercantum dalam kontrak forward itu.
Bukan juga sebagai string contract di Rotterdam, sebab bisa dipindahtangankan tanpa persetujuan kedua belah pihak.

Kontrak forward negotiable di Indonesia sebetulnya baru direncanakan hadir dengan bentuk kontrak forward emas yang dapat dinegosiasikan (gold forward negotiable).
Namun, hingga kini belum dapat diterbitkan karena satu dan lain hal. Padahal hadirnya produk ini diharapkan dapat membantu meningkatkan likuiditas pada transaksi kontrak berjangka emas (KBE) di Tanah Air.

0 komentar: